Posted inWisata & Budaya

Mengulik Lebih Dalam: Tahapan dan Makna Filosofis Tradisi Pernikahan Adat Jawa

Visual Nusantara – Elo pernah gak sih, dateng ke nikahan terus ngerasa kayak lagi nonton pertunjukan seni yang keren abis? Nah, kemungkinan besar itu adalah Tradisi Pernikahan Adat Jawa. Soalnya, setiap tahapannya tuh punya makna yang dalem banget dan visualnya juga memukau.

Gue sendiri sih selalu takjub tiap kali ngeliat prosesi pernikahan adat Jawa. Mulai dari siraman yang sakral, midodareni yang penuh kehangatan, sampai resepsi yang meriah. Penasaran kan, apa aja sih yang bikin Tradisi Pernikahan Adat Jawa ini spesial? Yuk, kita ulik bareng!

Persiapan Sebelum Hari Bahagia: Nggak Cuma Soal Catering!

Memilih Hari Baik: Primbon dan Hitungan Jowo

Dalam dunia Jawa, pemilihan hari pernikahan itu nggak sembarangan, bro. Biasanya, keluarga bakal ngandalin primbon atau hitungan Jowo. Tujuannya biar pernikahan langgeng dan berkah. Jadi, siap-siap aja dengerin wejangan dari sesepuh ya!

Baca juga: Menyelami Kedalaman Batin: Filosofi Hidup Ajaran Kejawen yang Bikin Adem

Hitungannya juga macem-macem, ada yang berdasarkan weton (hari lahir) calon pengantin, ada juga yang ngeliat dari bulan Jawa. Pokoknya, ribet tapi seru deh. Percaya atau nggak, ini udah jadi bagian dari Tradisi Pernikahan Adat Jawa yang turun temurun.

Nggak cuma itu, pemilihan hari baik juga mempertimbangkan arah mata angin dan pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga nanti. Jadi, jangan heran kalo tanggal pernikahan bisa berubah-ubah demi dapetin hari yang paling ideal.

Nentukan Seserahan: Simbol Kemapanan dan Cinta

Seserahan itu ibaratnya kayak “bukti cinta” dari pihak cowok ke cewek. Isinya macem-macem, mulai dari makanan tradisional, pakaian, perhiasan, sampai perlengkapan ibadah. Semua barang punya makna simbolis tersendiri.

Misalnya nih, pisang raja melambangkan harapan agar pasangan pengantin hidup makmur dan sejahtera. Terus, kain batik juga punya makna yang dalem, tergantung motifnya. Intinya, seserahan itu bukan cuma sekadar barang, tapi juga doa dan harapan.

Jumlah seserahan juga biasanya ganjil, karena angka ganjil dianggap membawa keberuntungan. Oh iya, satu lagi, semua seserahan harus ditata rapi dan indah, biar keliatan berkelas dan menghormati calon istri.

Pasang Tarub dan Bleketepe: Nandain Dimulainya Pesta

Pasang tarub itu kayak umbul-umbulnya pernikahan. Tarub biasanya dipasang di depan rumah calon pengantin sebagai tanda bahwa ada hajatan. Bahannya dari janur kuning dan dedaunan yang disusun sedemikian rupa.

Selain tarub, ada juga bleketepe, yaitu anyaman daun kelapa yang dipasang di atas pintu masuk rumah. Bleketepe melambangkan kesucian dan perlindungan bagi keluarga yang menggelar acara. Jadi, jangan lupa perhatiin detail ini ya pas dateng ke nikahan Jawa!

Pemasangan tarub dan bleketepe biasanya diiringi dengan doa-doa dari sesepuh, biar acaranya lancar dan berkah. Prosesi ini juga jadi momen buat ngundang tetangga dan kerabat buat ikut serta dalam kebahagiaan keluarga.

Inti Acara: Prosesi yang Bikin Merinding

Siraman: Mandi Suci untuk Memulai Hidup Baru

Siraman itu prosesi mandi suci buat calon pengantin. Air yang dipake biasanya udah dicampur sama bunga tujuh rupa dan doa-doa. Tujuannya buat membersihkan diri dari segala kotoran lahir dan batin, biar siap memulai hidup baru.

Baca juga: Ritual Ruwatan: Cara Membersihkan Diri dari Sial dan Energi Negatif

Prosesi siraman biasanya dilakuin sama orang tua dan sesepuh yang dihormati. Mereka menyiramkan air ke calon pengantin sambil ngasih wejangan dan doa. Suasananya tuh sakral dan penuh haru, bikin merinding deh.

Setelah siraman, air bekas mandinya biasanya diperebutkan sama para tamu. Konon, air itu bisa membawa berkah dan enteng jodoh. Jadi, jangan kaget ya kalo ada yang rebutan air siraman!

Midodareni: Malam Sebelum Pernikahan yang Penuh Misteri

Midodareni itu malem sebelum pernikahan. Di malam ini, calon pengantin cewek dipingit di kamar dan didandani secantik mungkin. Konon, di malem ini para bidadari dari langit pada turun buat ngasih restu.

Selama midodareni, calon pengantin cewek nggak boleh keluar kamar dan nggak boleh ketemu sama calon suaminya. Dia cuma boleh ditemenin sama keluarga dan temen-temen deketnya. Suasananya tuh hening dan penuh misteri.

Di malem midodareni, keluarga calon pengantin cowok juga dateng buat nganterin makanan dan seserahan. Mereka juga biasanya ngasih wejangan buat calon pengantin cewek. Intinya, midodareni itu malem yang spesial dan penuh makna.

Akad Nikah: Janji Suci di Hadapan Tuhan dan Saksi

Akad nikah itu inti dari seluruh rangkaian pernikahan. Di sini, calon pengantin cowok mengucapkan janji suci di hadapan penghulu, saksi, dan keluarga. Janji ini disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan seluruh alam semesta.

Setelah akad nikah selesai, pasangan pengantin udah resmi jadi suami istri. Mereka kemudian saling bertukar cincin dan menandatangani surat nikah. Suasananya tuh khidmat dan penuh kebahagiaan.

Akad nikah biasanya dilakuin di masjid, rumah, atau tempat lain yang dianggap sakral. Setelah akad nikah, biasanya dilanjutin sama acara resepsi buat ngerayain pernikahan.

Panggih: Bertemunya Dua Hati dalam Ikatan Suci

Panggih adalah upacara pertemuan antara pengantin setelah akad nikah. Ada beberapa prosesi yang dilakukan dalam panggih, masing-masing dengan makna tersendiri. Contohnya balang gantal, injak telur, dan minum air degan.

Balang gantal adalah prosesi saling melempar sirih antara pengantin. Ini melambangkan penolakan bala atau energi negatif. Injak telur melambangkan harapan agar pasangan segera dikaruniai keturunan.

Minum air degan melambangkan kesegaran dan kemurnian hati. Semua prosesi ini dilakukan untuk mendoakan kebahagiaan dan kelanggengan rumah tangga pengantin.

Resepsi: Pesta Meriah untuk Berbagi Kebahagiaan

Kirab Pengantin: Parade Kebahagiaan yang Memukau

Kirab pengantin itu parade yang nampilin pasangan pengantin di depan para tamu undangan. Biasanya, pasangan pengantin diarak pake kereta kuda atau mobil yang dihias indah. Iring-iringan kirab juga sering diisi sama penari dan musik tradisional.

Kirab pengantin jadi momen buat nampilin kebahagiaan pasangan pengantin ke seluruh tamu undangan. Selain itu, kirab juga jadi ajang buat nunjukkin keindahan busana adat Jawa. Pokoknya, kirab pengantin itu momen yang memukau dan nggak terlupakan.

Rute kirab biasanya ngelewatin jalan-jalan di sekitar tempat resepsi. Warga sekitar juga sering ikut nyaksiin kirab pengantin. Ini nunjukkin bahwa pernikahan itu bukan cuma urusan keluarga, tapi juga urusan masyarakat.

Hiburan dan Sajian Kuliner: Memanjakan Para Tamu

Resepsi pernikahan Jawa nggak lengkap tanpa hiburan dan sajian kuliner. Hiburannya bisa berupa musik gamelan, tari-tarian tradisional, atau pertunjukan seni lainnya. Tujuannya buat menghibur para tamu undangan.

Sajian kulinernya juga nggak kalah penting. Biasanya, ada berbagai macam makanan tradisional Jawa yang disajiin, mulai dari gudeg, sate, sampai jenang. Semua makanan disajiin dengan indah dan menggugah selera.

Selain makanan berat, ada juga berbagai macam jajanan pasar dan minuman tradisional yang disajiin. Tamu undangan bisa bebas milih makanan dan minuman yang mereka suka. Pokoknya, resepsi pernikahan Jawa itu pesta yang meriah dan memanjakan lidah.

Kesimpulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *