Visual Nusantara – Berbicara tentang China pasti tidak asing lagi dengan tembok besar China, hasil peradaban dunia yang masih terawat dengan baik sampai saat ini. Salah satu bangunan terbesar yang pernah dibangun manusia dengan memakan waktu yang sangat lama. Berbeda dengan Candi Prambanan yang dibangun saat lembur atau semalaman, tembok raksasa ini dibangun beratus-ratus tahun dan melalui beberapa Dinasti.
Tembok Besar China adalah salah satu struktur paling terkenal di dunia dan memiliki sejarah yang sangat panjang, dimulai dari lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Tembok ini bukanlah satu tembok, melainkan serangkaian dinding dan benteng yang dibangun, dipelihara, dan diperluas oleh beberapa dinasti yang memerintah China selama berabad-abad.
Sejarah tembok besar China dapat ditelusuri ke masa Periode Negara-Negara Berperang yakni pada 475–221 SM, saat China terdiri dari beberapa kerajaan yang berperang satu sama lain. Pada masa itu, beberapa kerajaan, seperti negara Qi, Yan, dan Zhao, membangun dinding pertahanan untuk melindungi wilayah mereka dari serangan suku nomaden dari utara dan dari negara-negara disekitarnya. Pada awalnya Didnding-dinding benteng atau temboknya ini dibangun dari tanah dan batu.
Pada 221 SM, Kaisar Qin Shi Huang berhasil menyatukan China setelah menaklukkan semua negara-negara berperang dan mendirikan Dinasti Qin. Untuk melindungi kekaisarannya yang baru terbentuk dari ancaman suku Xiongnu di utara, ia memerintahkan penyatuan dan perluasan dinding pertahanan yang sudah ada. Ini adalah langkah pertama dalam membangun Tembok Besar seperti yang kita kenal sekarang.
Qin Shi Huang memanfaatkan tenaga kerja yang sangat besar, termasuk tentara, petani, dan narapidana, untuk membangun tembok tersebut. Tembok ini dibangun dengan bahan dasar dari tanah, batu, dan kayu. Meskipun teknologinya masih sederhana, skala pembangunannya sudah sangat luas. Banyak pekerja meninggal selama pembangunan, juga terdapat kisah-kisah urban legend tentang proyek besar ini.
Setelah kejatuhan Dinasti Qin, Dinasti Han (206 SM–220 M) melanjutkan pembangunan Tembok Besar China. Dinasti ini memperluas tembok lebih jauh ke barat untuk melindungi jalur perdagangan yang dikenal sebagai Jalur Sutra yang sangat penting bagi ekonomi China. Tembok ini juga berfungsi sebagai penghalang terhadap serangan suku nomaden, terutama suku Xiongnu. Pada masa Dinasti Han, tembok diperkuat dan dilakukan renovasi pada beberapa bagian.
Pada masa Dinasti Sui (581–618) dan Dinasti Tang (618–907), pembangunan Tembok Besar tidak lagi menjadi prioritas utama. Ini sebagian karena kekuatan suku nomaden di utara menurun, dan juga karena Dinasti Tang memiliki hubungan yang lebih baik dengan suku-suku di utara. Meski begitu, bagian-bagian tembok dari masa sebelumnya tetap ada dan digunakan oleh militer.
Puncak pembangunan Tembok Besar China terjadi pada masa Dinasti Ming (1368–1644). Setelah kekalahan dalam beberapa pertempuran melawan suku Mongol, Ming memutuskan untuk membangun kembali, memperkuat, dan memperluas Tembok Besar untuk mencegah serangan. Tembok yang dibangun pada masa ini adalah yang paling terkenal dan paling banyak bertahan hingga hari ini.
Dinasti Ming menggunakan batu bata dan batu untuk memperkuat tembok agar lebih lebih tahan lama. Mereka juga menambahkan menara pengawas, benteng, dan gerbang besar yang dirancang untuk komunikasi militer dan mengatasi pengepungan. Panjang total Tembok Besar China pada masa ini diperkirakan mencapai sekitar 21.196 kilometer, mencakup berbagai wilayah pegunungan, gurun, dan dataran.
Pada akhir Dinasti Ming, ancaman dari utara semakin melemah, dan tembok mulai kehilangan fungsinya sebagai sistem pertahanan utama. Pada 1644, Dinasti Qing menggantikan DInasti Ming setelah invasi oleh Manchu, yang berhasil melewati tembok karena pengkhianatan dari dalam. Dinasti Qing tidak fokus pada pemeliharaan tembok karena mereka lebih tertarik memperluas kekuasaan politik daripada perlindungan perbatasan utara.
Seiring berjalannya waktu, banyak bagian dari Tembok Besar China yang rusak atau hancur karena pengaruh cuaca dan aktivitas manusia. Namun, pada abad ke-20, pemerintah China mulai mengambil langkah-langkah untuk melestarikan dan memulihkan bagian-bagian penting dari tembok, terutama bagian-bagian yang dekat dengan Beijing seperti Badaling, yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Tembok Besar China menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Dunia versi modern melalui proses yang melibatkan sejarah panjang dan pengakuan secara global terhadap nilai arsitektur, sejarah, dan budayanya. Keberadaan tembok besar ini selama lebih dari dua milenium, serta upaya pelestarian dan promosi di zaman modern, menjadikannya ikon yang diakui di seluruh dunia. Namun, perlu dicatat bahwa Tembok Besar China termasuk dalam 7 Keajaiban Dunia Baru yang berbeda dari versi kuno atau sebelumnya.
Berikut adalah bagaimana Tembok Besar China diakui sebagai salah satu dari “7 Keajaiban Dunia Baru”:
Tembok Besar China sebenarnya tidak termasuk dalam 7 Keajaiban Dunia Kuno, yang ditetapkan oleh orang Yunani kuno dan meliputi struktur-struktur seperti Piramida Giza, Taman Gantung Babilonia, dan Patung Zeus di Olympia. Namun, karena sebagian besar dari keajaiban dunia kuno ini sudah hancur, daftar ini akhirnya diperbarui dengan bangunan yang masih berdiri dan dikenal luas.
Pada awal abad ke-21, organisasi New7Wonders Foundation, yang berbasis di Swiss dan didirikan oleh Bernard Weber, meluncurkan kampanye global untuk memilih 7 Keajaiban Dunia Baru. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menciptakan daftar keajaiban yang mencerminkan karya arsitektur dan sejarah yang masih berdiri dari berbagai zaman dan budaya di seluruh dunia. Daftar ini diperbarui berdasarkan keajaiban-keajaiban dunia yang masih ada hingga hari ini dan dapat diakses oleh banyak orang.
Kampanye ini dimulai pada tahun 2000 dan berlangsung hingga 2007. Proses pemilihannya bersifat demokratis, di mana masyarakat di seluruh dunia diminta untuk memberikan suara mereka melalui internet, telepon, dan pesan teks untuk memilih dari daftar finalis yang terdiri dari 21 bangunanterkenal dari seluruh dunia. Sekitar 100 juta orang ikut serta dalam proses pemilihan ini.
Tembok Besar China masuk dalam daftar finalis karena:
Ukuran dan Skala Monumental: Dengan panjang sekitar 21.196 km, Tembok Besar adalah salah satu struktur buatan manusia terbesar dan terpanjang di dunia. Keberadaannya sebagai dinding pertahanan raksasa yang membentang melintasi berbagai medan yang sulit menambah kekaguman dunia terhadapnya.
Sejarah yang Panjang: Dibangun selama lebih dari dua milenium oleh berbagai dinasti China, Tembok Besar menjadi simbol ketekunan, strategi militer, dan perkembangan teknologi bangunan di Tiongkok kuno.
Pengaruh Budaya dan Arsitektur: Tembok Besar China tidak hanya menjadi simbol pertahanan, tetapi juga penghubung budaya, ekonomi, dan politik di seluruh daratan China. Nilai budaya dan pentingnya bagi sejarah Tiongkok serta dunia membuatnya sangat menonjol dalam daftar monumen bersejarah.
Pada 7 Juli 2007, New7Wonders Foundation secara resmi mengumumkan 7 Keajaiban Dunia Baru dalam sebuah acara besar yang diselenggarakan di Lisbon, Portugal. Tembok Besar China terpilih sebagai salah satu dari 7 keajaiban tersebut, berikut beberapa list bangunan terkenal lainnya yang masuk kedalam nominasi:
Menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru memberikan pengakuan internasional yang lebih luas terhadap Tembok Besar China. Meskipun tembok ini sudah menjadi objek wisata penting sebelumnya, pengakuan ini semakin menarik wisatawan dari seluruh dunia. Selain itu, gelar ini meningkatkan kesadaran dunia tentang pentingnya melestarikan monumen bersejarah seperti Tembok Besar China untuk generasi mendatang.
Faktor yang menjadikan tembok besar china sebagai keajaiban dunia yakni:
Baca: Mengenal Lebih Dekat Patung Christ The Redeemer: Keajaiban Dunia yang Menggugah Hati
Tembok Besar China, yang dibangun selama lebih dari dua milenium oleh berbagai dinasti di China, telah berkembang menjadi salah satu simbol paling kuat dari peradaban manusia. Dengan panjangnya yang membentang lebih dari 21.000 km, tembok ini tidak hanya berfungsi sebagai sistem pertahanan militer, tetapi juga menjadi representasi ketahanan, ketekunan, dan keahlian teknik luar biasa dari peradaban Tiongkok kuno.
Baca: Taj Mahal India: Simbol Cinta Abadi & Keindahan Arsitektur Dunia
Sejarahnya yang panjang dan kompleks, yang dimulai sejak Periode Negara-Negara Berperang hingga puncak pembangunannya pada masa Dinasti Ming, menjadikannya salah satu struktur buatan manusia yang paling mengesankan di dunia.
Pengakuan Tembok Besar China sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007 melalui proses voting secara global untuk memperkuat statusnya sebagai warisan budaya dan arsitektur yang tak ternilai. Penghargaan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melestarikan warisan sejarah ini, namun juga memastikan untuk menghargai peradaban.
Secara keseluruhan, Tembok Besar China adalah simbol dari kebesaran peradaban kuno, menjadi ikon global karena kontribusinya terhadap sejarah, arsitektur, dan budaya dunia. Jika berkunjung ke negara China, sempatkan untuk melihat bangunan ini sekali seumur hidup agar tidak penasaran lagi.
Visual Nusantara - Ketika membahas rekomendasi makanan Italia, saya langsung teringat pada pengalaman pertama mencicipi…
Visual Nusantara - Sebagai penggemar otomotif, kita pasti tidak asing dengan nama besar rekomendasi mobil…
Visual Nusantara - Saat mencari mobil baru, kita pasti ingin menemukan kendaraan yang tidak hanya…
Visual Nusantara - Siapa yang tidak mengenal Patung Christ The Redeemer? Patung megah yang menjulang…
Visual Nusantara - Chichen Itza adalah situs arkeologi yang terletak di Yucatán, Meksiko, dan merupakan…
Visual Nusantara - Machu Picchu, terletak di puncak Pegunungan Andes di Peru, adalah salah satu…