Posted inWisata & Budaya

Taj Mahal India: Simbol Cinta Abadi & Keindahan Arsitektur Dunia

Taj Mahal India Simbol Cinta Abadi & Keindahan Arsitektur Dunia
Visual Nusantara Berbicara tentang India, beberapa yang sangat melekat di benak kita adalah Street Food yang khas, juga beberapa kasus kriminal yang terjadi sempat ramai di sosial media X. Hal tersebut sempat membuat takut untuk pergi kesana menyambangi keindahan India juga melihat karya arsitektur megah Taj Mahal.
Taj Mahal adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia, terletak di Agra, India. Dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17, Taj Mahal merupakan simbol cinta abadi dan salah satu contoh terbaik arsitektur Mughal, yang menggabungkan elemen desain Islam, Persia, India, dan Turki. Dibangun dengan sangat indah membuat siapapun ingin kesana dan mengabadikan momen terbaik disana

Alasan & Sejarah Pembuatan Taj Mahal

Pembangunan Taj Mahal sangat erat kaitannya dengan kisah cinta antara Kaisar Mughal Shah Jahan dan istrinya yang paling dicintai yakni Mumtaz Mahal. Pembangunan ini bermula dari kesedihan mendalam yang dialami Shah Jahan setelah kematian istrinya tahun 1631 saat melahirkan anak mereka yang ke 14. Bangunan ini dirancang sebagai tanda cinta abadi serta penghormatan kepada mendiang istrinya.

Shah Jahan memiliki nama asli Shahab-ud-din Muhammad Khurram, adalah kaisar kelima dari Kekaisaran Mughal. Ia menikah dengan Arjumand Banu Begum yang kemudian dikenal sebagai Mumtaz Mahal, pada tahun 1612. Meskipun Shah Jahan memiliki istri lain sesuai tradisi kerajaan, Mumtaz Mahal adalah pendampingnya yang paling dicintai.

Dia terkenal tidak hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena kebaikan, kecerdasan, dan perannya sebagai penasihat penting bagi Shah Jahan. Mumtaz Mahal menemani Shah Jahan dalam berbagai kampanye militer dan menjalani perannya sebagai permaisuri dengan penuh dedikasi.

Pada tahun 1631, saat mendampingi suaminya dalam kampanye militer di Deccan, India selatan, Mumtaz Mahal meninggal saat melahirkan anak mereka yang keempat belas. Kematian ini sangat menghancurkan hati Shah Jahan dan dia jatuh dalam duka yang mendalam. Menurut catatan sejarah, Shah Jahan bahkan menjauhkan diri dari tugas-tugas kerajaan selama setahun penuh setelah kehilangan istrinya.

Dalam kesedihannya, Shah Jahan bertekad untuk membangun sebuah makam yang akan menjadi penghormatan abadi bagi Mumtaz Mahal dan simbol cinta mereka. Dia ingin bangunan tersebut menjadi yang paling indah dan megah di dunia, mencerminkan kedalaman cintanya. Taj Mahal kemudian dirancang sebagai tempat peristirahatan terakhir Mumtaz Mahal, di mana keindahannya akan mengabadikan kenangan tentangnya bahkan untuk generasi mendatang.

Taj Mahal dibangun di tepi Sungai Yamuna di kota Agra, tempat yang strategis dan dekat dengan ibu kota Mughal saat itu. Shah Jahan memilih lokasi ini dengan hati-hati karena dekat dengan istana kerajaan dan memiliki akses yang mudah dari sungai, yang juga merupakan jalur transportasi penting pada masa itu.

Konsep Desain dan Simbolisme Taj Mahal

Arsitektur Taj Mahal terinspirasi oleh keinginan Shah Jahan untuk menciptakan sesuatu yang unik dan abadi. Bangunan ini menggabungkan unsur-unsur seni Persia, Islam, dan India dalam desainnya. Marmer putih, yang digunakan sebagai bahan utama, dipilih untuk melambangkan kemurnian dan keindahan. Kubah besar di tengah yang menjulang tinggi, menara-menara di sudut, serta taman simetris yang luas semuanya dirancang untuk menciptakan suasana harmonis.

Taman di sekitar Taj Mahal dirancang dengan gaya Charbagh yang merupakan interpretasi taman surga dalam tradisi Islam. Tata letak taman dengan empat bagian yang dipisahkan oleh kanal melambangkan konsep surga dalam Al-Qur’an. Bangunan ini juga penuh dengan dekorasi kaligrafi Al-Qur’an, ukiran rumit, dan ornamen yang memancarkan pesan spiritual serta estetika.

Pembangunan dan Peran Para Seniman

Pembangunan Taj Mahal dimulai pada tahun 1632 dan memakan waktu sekitar 22 tahun. Lebih dari 20.000 pekerja dari berbagai wilayah didatangkan untuk menyelesaikan proyek ini. Para pekerja termasuk tukang batu, pemahat, kaligrafi, dan seniman dari Persia, Kekaisaran Ottoman, serta wilayah-wilayah lain di dunia Muslim.

Arsitek utamanya diyakini adalah Ustad Ahmad Lahauri, tetapi banyak seniman dan insinyur lainnya terlibat dalam proyek tersebut. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan Taj Mahal juga sangat mahal. Marmer putih diimpor dari Makrana, Rajasthan, sedangkan batu-batu mulia lain seperti lapis lazuli, giok, kristal, dan pirus diimpor dari Persia, Rusia, dan Afghanistan.

Akhir Shah Jahan

Setelah Taj Mahal selesai dibangun, Shah Jahan menghadapi tantangan politik di akhir masa pemerintahannya. Pada tahun 1658, putranya, Aurangzeb, memberontak dan menahan Shah Jahan di Benteng Agra. Meskipun dipenjara oleh putranya sendiri, Shah Jahan masih bisa melihat Taj Mahal dari jendelanya. Setelah kematiannya pada tahun 1666, Shah Jahan dimakamkan di sebelah Mumtaz Mahal di dalam Taj Mahal, mengakhiri kisah cinta mereka dalam keabadian.

Taj Mahal kemudian menjadi simbol universal cinta abadi, kekayaan sejarah, dan keindahan arsitektur, serta tetap menjadi salah satu bangunan paling ikonik di dunia.

Taj Mahal Menjadi 7 Keajaiban Dunia

Taj Mahal masuk ke dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru melalui sebuah kompetisi global yang diadakan pada awal abad ke-21. Proses ini dipelopori oleh sebuah organisasi asal Swiss, New7Wonders Foundation, yang mengadakan pemungutan suara untuk memilih Tujuh Keajaiban Dunia Baru, yang akhirnya diumumkan pada 7 Juli 2007.

Proses Pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia Baru

Pada tahun 2000, New7Wonders Foundation meluncurkan kampanye untuk memilih Tujuh Keajaiban Dunia Baru, karena daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno (seperti Piramida Giza dan Taman Gantung Babilonia) sebagian besar sudah tidak ada. Hanya Piramida Giza yang masih bertahan. Organisasi ini membuka pemungutan suara kepada seluruh dunia untuk memilih dari daftar situs-situs bersejarah yang paling terkenal di berbagai belahan dunia.

Langkah-langkah Utama dalam Proses Pemilihan:

  1. Nominasi Awal: Lebih dari 200 situs dari seluruh dunia dinominasikan oleh publik. Situs-situs ini mencakup berbagai bangunan bersejarah, monumen, dan keajaiban alam.
  2. Seleksi: Para ahli arkeologi, arsitektur, dan sejarah menyaring nominasi tersebut menjadi 21 finalis berdasarkan kriteria tertentu, seperti signifikansi sejarah, keindahan, dan dampaknya terhadap budaya.
  3. Pemungutan Suara Global: Setelah daftar finalis diumumkan, pemungutan suara global dimulai. Orang-orang dari seluruh dunia bisa memberikan suara mereka melalui internet, telepon, dan SMS. Jutaan orang berpartisipasi dalam pemilihan ini.
  4. Pengumuman Tujuh Keajaiban Dunia Baru: Pada 7 Juli 2007 (07/07/07), tujuh situs dengan suara terbanyak diumumkan sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Baru dalam sebuah acara besar yang diselenggarakan di Lisbon, Portugal.

Taj Mahal Sebagai Salah Satu Pemenang

Taj Mahal terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru karena popularitasnya sebagai ikon arsitektur dan simbol cinta abadi. Monumen ini tidak hanya terkenal di India, tetapi juga di seluruh dunia sebagai salah satu bangunan yang paling indah dan mempesona. Keindahan marmer putihnya, desain yang simetris, taman yang luas, dan latar belakang kisah cinta yang romantis antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal menjadikan Taj Mahal sangat dihargai.

Selain aspek estetika, signifikansi sejarah dan budaya Taj Mahal juga menjadi faktor penting dalam terpilihnya sebagai keajaiban dunia. Ini adalah salah satu contoh terbaik dari arsitektur Mughal, yang menggabungkan gaya arsitektur Persia, Islam, dan India. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1983, Taj Mahal telah lama diakui sebagai salah satu karya arsitektur yang paling penting di dunia.

Tujuh Keajaiban Dunia Baru (2007)

Berikut adalah daftar lengkap Tujuh Keajaiban Dunia Baru yang diumumkan pada tahun 2007:

  1. Taj Mahal – Agra, India
  2. Tembok Besar China– Tiongkok
  3. Petra – Yordania
  4. Patung Kristus Penebus – Rio de Janeiro, Brasil
  5. Machu Picchu – Peru
  6. Chichén Itzá – Meksiko
  7. Koloseum – Roma, Italia

Baca: Tembok Besar China: Simbol Kejayaan Berbagai Dinasti, Bukan Sekadar Warisan Politik Keluarga

Dengan masuknya Taj Mahal dalam daftar ini, statusnya sebagai salah satu monumen yang paling berharga di dunia semakin diperkuat. Ini juga membawa dampak positif pada pariwisata India, karena banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat langsung keindahan Taj Mahal.

Kesimpulan

Taj Mahal adalah monumen ikonik di Agra, India, yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17 sebagai simbol cinta abadi untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal. Dibangun dari marmer putih dengan perpaduan arsitektur Islam, Persia, dan India, Taj Mahal menjadi salah satu karya arsitektur paling indah di dunia. Pembangunan mausoleum ini melibatkan ribuan pekerja dan berlangsung selama 22 tahun.

Lebih dari sekadar bangunan, Taj Mahal mencerminkan keindahan, simetri, dan nilai spiritual yang mendalam. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, Taj Mahal tidak hanya menjadi lambang cinta abadi, tetapi juga simbol budaya dan sejarah India. Makna historis dan arsitekturnya yang luar biasa membuat Taj Mahal tetap menjadi daya tarik global bagi wisatawan dan peneliti dari seluruh dunia.

Waktu akan terus berjalan bahkan saat kita diam. Semuanya akan digilas dan terlupakan, namun yang kita tulis membuatnya tetap ada dan teringat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *