Posted inTekno

Ulasan Lengkap MacBook Air 2019: Apakah Masih Layak di Tahun Ini?

Visual Nusantara – Diperkenalkan sebagai pembaruan minor, laptop ini menyempurnakan formula yang sudah ada. Ia membawa beberapa peningkatan penting dari pendahulunya. Salah satu yang utama adalah adopsi teknologi layar True Tone. Fitur ini secara cerdas menyesuaikan warna layar dengan cahaya sekitar. Hal ini memberikan pengalaman visual yang lebih nyaman dan alami untuk mata pengguna.

Perangkat ini diposisikan untuk pelajar, profesional, dan pengguna kasual. Mereka yang membutuhkan laptop portabel dengan ekosistem Apple yang solid. Meski bukan yang terkencang, performanya cukup untuk tugas harian. Mari kita bedah lebih dalam setiap aspek dari laptop tipis ini. Kita akan lihat apakah ia masih menjadi pilihan relevan di pasar saat ini.

Desain Ikonis dan Portabilitas Unggul

Apple mempertahankan desain bodi aluminium yang sudah menjadi ciri khas. Material ini tidak hanya memberikan kesan premium tetapi juga kokoh. Bodinya yang meruncing (wedge-shape) membuatnya terlihat sangat ramping. Dimensinya yang ringkas sangat memudahkan untuk dibawa bepergian. Bobotnya yang hanya sekitar 1,25 kg tidak akan membebani tas Anda.

Baca juga: 10 Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik di Indonesia 2025

Pilihan warna yang tersedia juga menarik. Ada Space Gray, Silver, dan Gold. Setiap warna memberikan nuansa elegan yang berbeda. Kualitas rancang bangunnya terasa solid dan tidak ada bagian yang terasa ringkih. Ini adalah salah satu keunggulan utama dari sebuah produk Apple. Desainnya tak lekang oleh waktu dan tetap terlihat modern.

Dimensi dan Bobot

Dengan bobot seringan itu, perangkat ini ideal untuk mobilitas tinggi. Anda bisa dengan mudah membawanya ke kafe, kampus, atau kantor. Ketebalannya hanya 1,56 cm pada titik tertipis. Ini membuatnya mudah diselipkan ke dalam tas ransel atau tas jinjing. Portabilitas adalah nilai jual utama dari seri Air sejak awal.

Layar Retina dengan Teknologi True Tone

Salah satu peningkatan paling signifikan adalah layarnya. Perangkat ini menggunakan panel IPS berukuran 13,3 inci. Resolusinya mencapai 2560 x 1600 piksel. Tampilan gambar dan teks menjadi sangat tajam dan detail. Pengalaman menonton film atau mengedit foto menjadi lebih menyenangkan. Kualitas Retina display benar-benar memanjakan mata pengguna.

Baca juga: Mitsubishi Mirage 2016: Mobil Hemat BBM untuk Perjalanan Sehari-hari

Kehadiran teknologi True Tone menjadi pembeda utama dari model 2018. Sensor cahaya sekitar akan mengatur titik putih layar secara otomatis. Hasilnya, warna terlihat konsisten di berbagai kondisi pencahayaan. Fitur ini mengurangi ketegangan mata saat bekerja dalam waktu lama. Sangat berguna bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan laptop.

Performa dan Spesifikasi Teknis

Di sektor performa, MacBook Air 2019 ditenagai oleh prosesor Intel Core i5 generasi ke-8. Prosesor dual-core ini memiliki kecepatan dasar 1.6 GHz. Ia dapat ditingkatkan hingga 3.6 GHz dengan Turbo Boost. Performanya dirancang untuk menangani tugas-tugas komputasi harian dengan lancar. Seperti browsing, email, dan aplikasi perkantoran.

Baca juga: Gado-Gado Jakarta: Salad Tradisional Indonesia

Laptop ini bukan pilihan ideal untuk pekerjaan berat. Misalnya seperti rendering video 4K atau bermain game AAA. Namun, untuk penggunaan sehari-hari, kinerjanya sangat memadai. Sistem operasi macOS juga terkenal sangat efisien. Ini membantu mengoptimalkan sumber daya perangkat keras yang ada. Sehingga pengalaman pengguna tetap terasa responsif dan mulus.

Konfigurasi Memori dan Penyimpanan

Model dasarnya hadir dengan RAM 8GB LPDDR3. Opsi ini sudah cukup untuk multitasking ringan. Anda dapat membuka beberapa tab browser sambil menjalankan aplikasi lain. Namun, ada juga pilihan konfigurasi hingga 16GB RAM. Ini disarankan jika Anda sering bekerja dengan banyak aplikasi sekaligus. Perlu diingat, RAM pada model ini tidak dapat di-upgrade.

Untuk penyimpanan, ia menggunakan SSD PCIe yang sangat cepat. Waktu booting sistem dan membuka aplikasi terasa instan. Kapasitas dasarnya adalah 128GB, yang mungkin terasa terbatas bagi sebagian orang. Untungnya, Apple menyediakan opsi upgrade hingga 1TB. Memilih kapasitas penyimpanan yang tepat sejak awal sangatlah penting.

Berikut adalah tabel spesifikasi macbook ini secara ringkas:

Keyboard Butterfly dan Trackpad

Topik keyboard pada model ini cukup sensitif. Ia menggunakan keyboard butterfly generasi ketiga yang telah diperbarui. Apple mengklaim material baru membuatnya lebih andal. Pengalaman mengetiknya memang unik, dengan jarak tekan yang sangat dangkal. Beberapa pengguna menyukainya, namun banyak juga yang tidak. Keyboard ini rentan terhadap debu dan kotoran.

Meskipun ada perbaikan, keyboard butterfly tetap menjadi titik lemah. Pengguna harus sangat berhati-hati agar tidak ada kotoran yang masuk. Sensasi mengetiknya pun perlu pembiasaan bagi pengguna baru yang terbiasa dengan keyboard konvensional.

Berbeda dengan keyboard, Force Touch trackpad-nya adalah yang terbaik di kelasnya. Ukurannya luas, permukaannya sangat halus, dan responsif. Ia tidak memiliki tombol fisik, tetapi menggunakan sensor tekanan. Anda bisa mengklik di mana saja dengan umpan balik haptic yang memuaskan. Fitur ini mendukung berbagai gestur multi-touch pada macOS.

Konektivitas dan Port

Seperti pendahulunya, laptop ini mengadopsi pendekatan minimalis. Hanya tersedia dua port Thunderbolt 3 (USB-C) dan satu jack audio 3.5mm. Kedua port Thunderbolt 3 tersebut sangat serbaguna. Keduanya bisa digunakan untuk pengisian daya, transfer data, dan output video. Kecepatannya bisa mencapai 40Gb/s.

Namun, keterbatasan jumlah port menjadi kendala. Anda tidak bisa mengisi daya sambil menyambungkan dua periferal USB-A sekaligus. Pengguna seringkali harus membeli dongle atau hub tambahan. Ini menjadi biaya ekstra yang perlu dipertimbangkan. Ketiadaan slot kartu SD juga merepotkan bagi fotografer atau videografer.

Daya Tahan Baterai dan Sistem Operasi

Daya tahan baterai adalah salah satu keunggulan seri Air. Apple mengklaim baterainya mampu bertahan hingga 12 jam untuk browsing web. Untuk pemutaran film iTunes, bisa mencapai 13 jam. Dalam penggunaan dunia nyata, daya tahannya sangat baik. Anda bisa bekerja seharian tanpa perlu khawatir mencari colokan listrik.

Perangkat ini menjalankan macOS, yang terkenal stabil dan aman. Integrasi antara perangkat keras dan lunak sangat mulus. Ekosistem Apple memungkinkan sinkronisasi data yang mudah antar perangkat. Jika Anda sudah memiliki iPhone atau iPad, sebuah apple laptop akan melengkapi pengalaman Anda. Tampilannya bersih dan mudah digunakan bahkan untuk pemula.

Perbandingan Harga dan Posisi Pasar

Saat dirilis, harga MacBook Air ini lebih rendah dari model 2018. Ini menjadikannya titik masuk yang lebih menarik ke ekosistem Mac. Namun, sekarang statusnya adalah model lama. Anda mungkin bisa menemukannya di pasar bekas dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Harga macbook air bekas bisa menjadi alternatif menarik.

Penting untuk membandingkannya dengan model yang lebih baru. Terutama dengan MacBook Air M1 yang menawarkan lompatan performa signifikan. Jika anggaran Anda terbatas, model 2019 ini masih bisa diandalkan. Namun, jika Anda memiliki dana lebih, model dengan chip Apple Silicon adalah investasi yang lebih baik untuk masa depan.

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap produk tentu memiliki sisi positif dan negatifnya. Memahaminya akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak. Berikut adalah rangkuman kelebihan dan kekurangan dari perangkat ini.

  • Kelebihan:
    • Desain premium yang tipis dan ringan.
    • Kualitas layar Retina display sangat baik dengan True Tone.
    • Daya tahan baterai yang luar biasa untuk bekerja seharian.
    • Force Touch trackpad yang luas dan sangat presisi.
    • Integrasi ekosistem macOS yang mulus.
  • Kekurangan:
    • Performa prosesor Intel yang sudah tertinggal.
    • Keyboard butterfly yang berisiko dan kurang nyaman bagi sebagian orang.
    • Keterbatasan port hanya pada dua USB-C.
    • Kapasitas penyimpanan dasar 128GB yang kecil.
  • Desain premium yang tipis dan ringan.
  • Kualitas layar Retina display sangat baik dengan True Tone.
  • Daya tahan baterai yang luar biasa untuk bekerja seharian.
  • Force Touch trackpad yang luas dan sangat presisi.
  • Integrasi ekosistem macOS yang mulus.
  • Performa prosesor Intel yang sudah tertinggal.
  • Keyboard butterfly yang berisiko dan kurang nyaman bagi sebagian orang.
  • Keterbatasan port hanya pada dua USB-C.
  • Kapasitas penyimpanan dasar 128GB yang kecil.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, MacBook Air 2019 adalah sebuah apple laptop yang solid pada masanya. Ia menawarkan portabilitas luar biasa, layar indah, dan daya tahan baterai yang hebat. Desainnya yang ikonik dan kualitas premium tetap menjadi daya tarik utama. Trackpad-nya pun masih menjadi standar industri hingga saat ini.

Namun, beberapa aspek membuatnya kurang kompetitif sekarang. Performanya sudah jauh dilampaui oleh model-model baru dengan chip Apple Silicon. Kehadiran keyboard butterfly juga menjadi pertimbangan penting karena potensi masalahnya. Keterbatasan port dan penyimpanan dasar yang kecil juga menjadi catatan.

Jadi, apakah masih layak dibeli? Jawabannya tergantung kebutuhan dan anggaran Anda. Jika Anda menemukan penawaran yang sangat bagus di pasar bekas dan hanya butuh laptop untuk tugas ringan, ini bisa jadi pilihan. Namun, untuk investasi jangka panjang, sangat disarankan untuk menabung dan memilih model yang lebih baru.

Waktu akan terus berjalan bahkan saat kita diam. Semuanya akan digilas dan terlupakan, namun yang kita tulis membuatnya tetap ada dan teringat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *