Visual Nusantara – Pencarian pelatih anyar Timnas Indonesia semakin mendekati babak akhir. Setelah nama Timur Kapadze dan John Heitinga lebih dulu beredar, kini publik sepak bola nasional mulai menyoroti satu figur yang dianggap paling siap secara pengalaman dan visi.
Sosok tersebut adalah John Herdman, pelatih asal Inggris yang namanya ramai dibicarakan sebagai kandidat terkuat untuk menukangi Skuad Garuda.
Rumor ini berkembang di tengah masa jeda aktivitas Timnas Indonesia. Pasukan Merah Putih terakhir kali tampil saat takluk 0-1 dari Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ronde keempat. Setelah itu, pada FIFA Matchday bulan November, Timnas Indonesia tidak menjalani pertandingan.
Kondisi tersebut memunculkan sinyal bahwa PSSI tengah memfokuskan energi untuk merampungkan penunjukan pelatih baru pengganti Patrick Kluivert.
Nama John Herdman Santer Disebut Jadi Pengganti Patrick Kluivert
Di media sosial, John Herdman menjadi nama yang paling sering disebut. Pelatih kelahiran Consett, County Durham, Inggris, pada 19 Juli 1975 itu dikenal memiliki latar belakang kepelatihan yang kuat di level internasional. Berdasarkan berbagai sumber, Herdman telah mengantongi lisensi UEFA Pro Licence, sebuah syarat penting bagi pelatih elite.
Berbeda dengan banyak pelatih lain, Herdman tidak meniti jalan panjang sebagai pemain profesional. Sejak usia muda, ia memilih fokus membangun karier sebagai pelatih. Langkah awalnya dimulai pada 2003 ketika menangani tim kelompok umur Selandia Baru, yang kemudian menjadi fondasi perjalanan panjangnya di dunia kepelatihan.
Sukses Bersama Timnas Putri Selandia Baru dan Kanada
Karier Herdman mulai menanjak saat dipercaya menangani Timnas Putri Selandia Baru pada periode 2006–2011. Dalam rentang waktu tersebut, ia mencatat prestasi signifikan dengan membawa Selandia Baru tampil di Piala Dunia Wanita FIFA 2007 dan 2011. Capaian ini membuat namanya mulai diperhitungkan di kancah internasional.
Kesuksesan itu mengantarkannya ke Kanada pada 2011. Herdman ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Putri Kanada dan berhasil mentransformasi tim tersebut menjadi kekuatan global. Puncaknya, Kanada meraih dua medali perunggu Olimpiade pada Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016, sebuah prestasi bersejarah bagi sepak bola putri negara tersebut.
Catatan Bersejarah Bersama Timnas Putra Kanada
Pada 2018, Herdman mengambil keputusan berani dengan beralih melatih Timnas Putra Kanada. Keputusan tersebut berbuah manis. Di bawah komandonya, Kanada memastikan tiket ke Piala Dunia 2022, mengakhiri penantian panjang selama 36 tahun untuk kembali tampil di ajang sepak bola terbesar dunia.
Meski di Piala Dunia 2022 Kanada harus puas finis di dasar klasemen Grup F setelah kalah dari Maroko, Kroasia, dan Belgia, reputasi Herdman tetap terjaga. Ia dikenang sebagai sosok yang membangkitkan sepak bola Kanada dengan pendekatan disiplin dan identitas permainan yang jelas. Catatan ini membuatnya dikenal sebagai pelatih yang mampu bekerja dalam proyek jangka panjang.
Media Honduras: Herdman Lebih Memilih Indonesia
Setelah menyudahi kiprahnya bersama timnas Kanada pada 2023, Herdman sempat melatih Toronto FC. Namun, kerja sama tersebut hanya berlangsung hingga 2024. Sejak itu, ia berstatus tanpa klub dan dikaitkan dengan sejumlah tim nasional di kawasan CONCACAF.
Media Honduras, Diez, mengungkap bahwa Herdman justru menempatkan Indonesia sebagai prioritas utama.
“Manajer asal Inggris itu hampir kembali ke CONCACAF setelah negosiasi dengan Jamaika, menyusul pengunduran diri Steve McClaren,” tulis Diez.
“Federasi Jamaika mempertimbangkannya untuk babak play-off antarbenua untuk Piala Dunia 2026, tetapi Herdman menolak tawaran tersebut, memprioritaskan Indonesia,” lanjut laporan tersebut.
Kesesuaian dengan Syarat Ketat PSSI
Menguatnya nama John Herdman tak lepas dari kecocokannya dengan standar yang ditetapkan PSSI. Federasi secara tegas menginginkan pelatih yang tidak sekadar hadir saat pertandingan, tetapi juga terlibat penuh dalam ekosistem sepak bola nasional.
“Target kami, pelatih itu harus all-out. Artinya mereka harus lebih banyak berada di Indonesia daripada di negaranya. Harus punya pengalaman bagus meloloskan tim ke Piala Dunia, kalau perlu tinggal bersama keluarganya di Indonesia,” ujar anggota Exco PSSI, Endri Erawan, Selasa (16/12/2025).
PSSI juga menuntut adanya transfer ilmu kepada pelatih lokal.
“Harus berkontribusi ke pelatih lokal. Kalau ada kegiatan lisensi pelatih, juga turut mengisi kursus. Harus dekat dengan klub Liga 1 dan Liga 2,” tambah Endri.
Ketua BTN Sumardji menegaskan bahwa keterlibatan pelatih lokal adalah syarat mutlak.
“Paling tidak harus ada dua orang pelatih lokal yang terlibat. Kalau tidak ada keterwakilan, transfer ilmu tidak akan berjalan,” katanya.
Dengan pengalaman membawa tim putra dan putri ke Piala Dunia serta kesediaan menjalankan proyek jangka panjang, John Herdman dinilai selaras dengan visi besar PSSI. Kini, publik menunggu kepastian: apakah rumor ini akan segera berujung pada pengumuman resmi pelatih baru Timnas Indonesia. (RM)
