Visual Nusantara – Ayam Geprek Bu Nanik Jogja terkenal dengan ayam krispy ala Kentucky yang digeprek dengan sambal setan super pedas. Simak sejarah, keunggulan, dan ulasan pelanggan tentang salah satu warung geprek favorit di Papringan!
Ayam geprek sudah menjadi salah satu ikon kuliner pedas di Yogyakarta, dan perkembangannya tidak lepas dari hadirnya berbagai warung legendaris yang menawarkan karakter rasa berbeda.
Salah satu yang cukup mencuri perhatian dan berada sangat dekat dengan pelopor ayam geprek Jogja adalah Ayam Geprek Bu Nanik, yang letaknya berdampingan dengan Ayam Geprek Bu Rum di kawasan Papringan.
Meski tak setenar Bu Rum sebagai perintis, Bu Nanik justru berhasil membangun penggemar setianya berkat gaya ayam krispy ala western yang dipadukan dengan sambal pedas “setan” yang khas.
Keunikan warung geprek ini berawal dari eksperimen sederhana. Menurut beberapa ulasan pelanggan lama di Google Review, Bu Nanik mulai menyajikan ayam tepung ala Kentucky pada awal 2010-an untuk memberikan rasa yang lebih renyah dan modern dibanding ayam geprek tradisional.
Ayam Geprek Bu Nanik Jogja, Kombinasi Ayam Tepung ala Kentucky dengan Sambal Setan yang Mantap
Kombinasi ayam krispy dengan sambal setan yang digeprek dadakan membuat sensasinya berbeda, lebih tebal, lebih gurih, dan pedasnya langsung “nendang”. Popularitasnya pun berkembang seiring banyak food vlogger Jogja yang merekomendasikan tempat ini sebagai “geprek krispy paling pedas di sekitar Bu Rum”.
Mayoritas pelanggan Ayam Geprek Bu Nanik adalah mahasiswa UGM, UNY, dan masyarakat sekitar Papringan yang menginginkan ayam geprek dengan citarasa berbeda dari versi asli ala Bu Rum.
Banyak ulasan mengatakan bahwa Bu Nanik menjadi alternatif sempurna ketika pelanggan ingin ayam geprek krispy, bukan ayam goreng biasa. Di Google Review, beberapa pelanggan menyebutkan bahwa “tekstur tepungnya tebal, garing, dan cepat disajikan”.
Baca Juga: Ayam Geprek Mbok Moro Jogja: Porsinya Bikin Kaget! Lauk Lengkap Harga 10 Ribuan yang Bikin Nagih
Apa Keunggulan Ayam Geprek Bu Nanik Jogja?
Keunggulan terbesar Bu Nanik terletak pada ayam goreng tepung ala barat, mirip ayam goreng Kentucky dengan lapisan tepung tebal dan renyah.
Beda dengan ayam geprek tradisional yang hanya dibalur tepung tipis, versi Bu Nanik memberikan sensasi crunch yang lebih kuat.
Selain itu, sambal pedas “setan” yang digunakan memiliki aroma bawang yang tajam dan rasa pedas yang langsung menyengat. Sambalnya dibuat fresh setiap hari dan digeprek langsung di cobek, menciptakan aroma harum yang menggugah selera.
Beberapa keunggulan lainnya:
* Bisa request level pedas, mulai dari pedas sedang hingga pedas setan.
* Tersedia bihun goreng khas Bu Nanik yang lembut dan gurih untuk menemani ayam crispy.
* Porsi nasi cukup banyak dan penyajian cepat.
* Harga tetap bersahabat, cocok untuk mahasiswa dan anak kos.
Food vlogger lokal seperti Klepon Manis Food Review di YouTube pernah menyebut bahwa ayam Bu Nanik memiliki “balutan tepung tebal dengan sambal pedas yang benar-benar numpuk”.
Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
Lokasi Bu Nanik hanya berjarak beberapa langkah dari Ayam Geprek Bu Rum, menjadikannya salah satu titik kuliner pedas yang paling ramai di Papringan.
Lokasinya mudah dijangkau kendaraan roda dua, dekat area kos mahasiswa, dan hampir selalu terlihat antrian di jam makan siang.
Waktu tersibuk biasanya antara 11.00–14.00, terutama saat banyak mahasiswa makan siang setelah kuliah pagi. Sementara malam hari lebih ramai pada pukul 18.00–21.00 karena banyak konsumen mencari makan pedas yang mengenyangkan setelah aktivitas seharian.
Menurut ulasan pelanggan, Bu Nanik biasanya buka setiap hari, namun jam operasional dapat berubah menyesuaikan kondisi cuaca dan ketersediaan bahan.
Mengapa Ayam Geprek Bu Nanik Banyak Dicari Mahasiswa?
Ada beberapa alasan mengapa Bu Nanik menjadi pilihan favorit:
* Ayam krispy ala western yang berbeda dari ayam geprek lain.
* Sambal setan yang sangat pedas, cocok untuk pecinta pedas garis keras.
* Menu tambahan bihun goreng khas yang jarang ditemukan di warung geprek lainnya.
* Harga bersahabat, tetap ramah kantong pelajar.
* Lokasi strategis, berada di pusat kuliner Papringan.
Banyak pelanggan mengatakan bahwa Bu Nanik memberikan alternatif rasa yang lebih modern dan crunchy dibanding tempat geprek tradisional di sekitarnya.
Proses pembuatan Ayam Geprek Bu Nanik dimulai dengan menggoreng ayam yang sudah dilumuri tepung bumbu ala barat. Ayam digoreng hingga berwarna golden brown dan memiliki tekstur renyah di seluruh permukaan. Setelah matang, ayam diletakkan di atas cobek berisi sambal setan.
Kemudian, sambal digeprek bersamaan dengan ayam, membuat bumbunya meresap ke dalam celah-celah tepung yang tebal. Setelah itu, ayam disajikan bersama nasi hangat dan bihun goreng jika dipesan.
Aromanya langsung menggugah selera—perpaduan tepung renyah, bawang, dan sambal yang pedasnya menyengat.
Ayam Geprek Bu Nanik hadir sebagai alternatif menarik bagi pencinta ayam geprek yang ingin merasakan kombinasi ayam krispy ala barat dengan sambal pedas setan khas Jogja. Dengan keunikan tekstur ayam, harga bersahabat, dan lokasi strategis dekat Bu Rum, Bu Nanik sukses menjadi salah satu warung geprek paling favorit di Papringan.
Bagi kamu yang suka pedas ekstrem atau ingin mencoba varian geprek krispy, Bu Nanik wajib masuk daftar kuliner yang harus dicoba. (AI)
