Visual Nusantara – Ayam Geprek Lumpang Timoho terkenal dengan lauk variatif seperti ayam, tempe, dan terong crispy dengan harga mulai Rp 7.000. Simak sejarah, keunikan, dan alasan mengapa warung ini selalu jadi favorit mahasiswa Jogja!
Ayam geprek telah menjadi salah satu hidangan paling populer di Yogyakarta, terutama di kalangan mahasiswa dan pekerja muda yang mencari makanan cepat, pedas, dan murah.
Dari sekian banyak tempat yang menawarkan menu serupa, Ayam Geprek Lumpang di kawasan Timoho hadir dengan konsep yang cukup unik: menyajikan geprekan dengan pilihan lauk variatif, mulai dari ayam, tempe crispy, hingga terong goreng yang renyah.
Popularitasnya semakin meningkat seiring berkembangnya tren geprek di Jogja pada era 2010-an, namun Lumpang berhasil bertahan dengan mempertahankan rasa yang konsisten dan harga super terjangkau.
Secara historis, Ayam Geprek Lumpang muncul sebagai respons terhadap kebutuhan kuliner mahasiswa di wilayah Timoho dan Balerejo yang terkenal sebagai kawasan kos dan tempat makan murah.
Keunikan Ayam Geprek Lumpang Jogja, Ayam Geprek Serbaguna dengan Berbagai Varian Lauk
Keunikan Lumpang yang tidak hanya mengandalkan ayam, tetapi juga menyediakan berbagai pilihan lauk non-ayam, menjadi daya tarik tersendiri.
Banyak pelanggan awal mengungkapkan bahwa konsep “geprek serbaguna” ini membuat Lumpang berbeda dari warung geprek lain yang biasanya hanya menyediakan ayam goreng tepung.
Berdasarkan ulasan di Google Review, banyak pelanggan kembali karena rasa sambal yang pedas segar dan lauknya yang selalu renyah, meski harganya hanya berkisar Rp 7.000 hingga Rp 13.000.
Mayoritas pelanggan terdiri dari mahasiswa Universitas Sanata Dharma, UIN Sunan Kalijaga, hingga warga lokal Balerejo. Banyak pula pekerja kantoran di area Timoho yang mampir saat jam makan siang.
Menurut beberapa food reviewer seperti Kuliner Jogja Timoho Tour, tempat ini menjadi “penolong akhir bulan” karena porsinya cukup mengenyangkan meski harganya sangat hemat.
Selain ayam geprek standar, Lumpang menawarkan lauk lain seperti tempe crispy, terong goreng, serta sayuran goreng renyah yang digeprek bersama sambal.
Ini membuat pecinta geprek yang ingin variasi rasa bisa mencoba menu selain ayam tanpa mengurangi sensasi pedasnya. Sambalnya biasa menggunakan kombinasi bawang dan cabai rawit yang ditumbuk langsung per pesanan, sehingga aromanya kuat dan rasanya lebih segar.
Ayam Geprek Lumpang berlokasi di:
Jl. Balerejo, Timoho, Yogyakarta
Lokasi ini termasuk strategis karena berada di tengah pemukiman mahasiswa dan dekat jalur utama arah pusat kota. Banyak pengunjung yang menilai lokasi ini mudah dijangkau ojek online dan cocok untuk makan cepat sebelum kuliah atau bekerja.
Puncak popularitas Ayam Geprek Lumpang terjadi pada 2020–2024 ketika konten street food Jogja ramai di TikTok dan Instagram. Salah satu video viral dari Food Vlogger Jogja – Dodol Mangan menampilkan proses geprek terong crispy yang “lebih menggoda daripada ayamnya.”
Konten tersebut membuat penjualan tempe dan terong crispy meningkat hingga dua kali lipat pada jam makan siang.
Mengapa Banyak yang Memilih Geprek Lumpang?
Beberapa alasan yang sering disebut pelanggan antara lain:
* Harga super terjangkau, mulai Rp 7.000 untuk tempe/terong geprek hingga Rp 13.000 untuk ayam.
* Lauk variatif, tidak melulu ayam.
* Sambal segar, ditumbuk dadakan dan pedasnya bisa request.
* Porsi cukup besar, meskipun harga kecil.
* Rasanya konsisten, banyak pembeli menyebut Lumpang “nggak pernah mengecewakan.”
* Proses cepat, cocok untuk makan buru-buru atau pesan ojek online.
Menurut ulasan Google Review, banyak pelanggan menilai sambalnya mantap dan tidak pelit, serta lauknya selalu renyah walau masuk kuah panas atau terkena sambal.
Prosesnya cukup sederhana namun khas. Lauk—baik ayam, tempe, atau terong crispy, digoreng hingga kering lalu diletakkan di atas cobek kecil (lumpang), yang menjadi asal nama warung ini.
Sambal bawang ditumbuk langsung di atas lumpang tersebut, kemudian lauk digeprek sampai hancur sebagian dan bumbunya meresap. Proses ini menciptakan aroma cabai yang kuat dan rasa pedas yang “nyantol.” Penyajiannya biasanya ditemani nasi hangat, lalapan, serta kerupuk yang bisa ditambah dengan harga murah.
Ciri Khas Ayam Geprek Lumpang
* Pilihan lauk tidak terbatas pada ayam.
* Menggunakan cobek/lumpang kecil untuk setiap pesanan.
* Sambal segar dan porsinya cukup banyak.
* Harga paling bersahabat di kawasan Timoho.
* Cocok untuk mahasiswa dan pelanggan low-budget.
Dengan harga murah, lokasi strategis, dan varian lauk yang membuat pengalaman makan lebih fleksibel, Ayam Geprek Lumpang menjadi salah satu rekomendasi kuliner pedas terbaik di Timoho. Jika kamu ingin geprek berbeda dari biasanya, tempat ini jelas wajib masuk daftar coba! (AI)
