Pembangunan Taj Mahal sangat erat kaitannya dengan kisah cinta antara Kaisar Mughal Shah Jahan dan istrinya yang paling dicintai yakni Mumtaz Mahal. Pembangunan ini bermula dari kesedihan mendalam yang dialami Shah Jahan setelah kematian istrinya tahun 1631 saat melahirkan anak mereka yang ke 14. Bangunan ini dirancang sebagai tanda cinta abadi serta penghormatan kepada mendiang istrinya.
Shah Jahan memiliki nama asli Shahab-ud-din Muhammad Khurram, adalah kaisar kelima dari Kekaisaran Mughal. Ia menikah dengan Arjumand Banu Begum yang kemudian dikenal sebagai Mumtaz Mahal, pada tahun 1612. Meskipun Shah Jahan memiliki istri lain sesuai tradisi kerajaan, Mumtaz Mahal adalah pendampingnya yang paling dicintai.
Dia terkenal tidak hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena kebaikan, kecerdasan, dan perannya sebagai penasihat penting bagi Shah Jahan. Mumtaz Mahal menemani Shah Jahan dalam berbagai kampanye militer dan menjalani perannya sebagai permaisuri dengan penuh dedikasi.
Pada tahun 1631, saat mendampingi suaminya dalam kampanye militer di Deccan, India selatan, Mumtaz Mahal meninggal saat melahirkan anak mereka yang keempat belas. Kematian ini sangat menghancurkan hati Shah Jahan dan dia jatuh dalam duka yang mendalam. Menurut catatan sejarah, Shah Jahan bahkan menjauhkan diri dari tugas-tugas kerajaan selama setahun penuh setelah kehilangan istrinya.
Dalam kesedihannya, Shah Jahan bertekad untuk membangun sebuah makam yang akan menjadi penghormatan abadi bagi Mumtaz Mahal dan simbol cinta mereka. Dia ingin bangunan tersebut menjadi yang paling indah dan megah di dunia, mencerminkan kedalaman cintanya. Taj Mahal kemudian dirancang sebagai tempat peristirahatan terakhir Mumtaz Mahal, di mana keindahannya akan mengabadikan kenangan tentangnya bahkan untuk generasi mendatang.
Taj Mahal dibangun di tepi Sungai Yamuna di kota Agra, tempat yang strategis dan dekat dengan ibu kota Mughal saat itu. Shah Jahan memilih lokasi ini dengan hati-hati karena dekat dengan istana kerajaan dan memiliki akses yang mudah dari sungai, yang juga merupakan jalur transportasi penting pada masa itu.
Arsitektur Taj Mahal terinspirasi oleh keinginan Shah Jahan untuk menciptakan sesuatu yang unik dan abadi. Bangunan ini menggabungkan unsur-unsur seni Persia, Islam, dan India dalam desainnya. Marmer putih, yang digunakan sebagai bahan utama, dipilih untuk melambangkan kemurnian dan keindahan. Kubah besar di tengah yang menjulang tinggi, menara-menara di sudut, serta taman simetris yang luas semuanya dirancang untuk menciptakan suasana harmonis.
Taman di sekitar Taj Mahal dirancang dengan gaya Charbagh yang merupakan interpretasi taman surga dalam tradisi Islam. Tata letak taman dengan empat bagian yang dipisahkan oleh kanal melambangkan konsep surga dalam Al-Qur’an. Bangunan ini juga penuh dengan dekorasi kaligrafi Al-Qur’an, ukiran rumit, dan ornamen yang memancarkan pesan spiritual serta estetika.
Pembangunan Taj Mahal dimulai pada tahun 1632 dan memakan waktu sekitar 22 tahun. Lebih dari 20.000 pekerja dari berbagai wilayah didatangkan untuk menyelesaikan proyek ini. Para pekerja termasuk tukang batu, pemahat, kaligrafi, dan seniman dari Persia, Kekaisaran Ottoman, serta wilayah-wilayah lain di dunia Muslim.
Arsitek utamanya diyakini adalah Ustad Ahmad Lahauri, tetapi banyak seniman dan insinyur lainnya terlibat dalam proyek tersebut. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan Taj Mahal juga sangat mahal. Marmer putih diimpor dari Makrana, Rajasthan, sedangkan batu-batu mulia lain seperti lapis lazuli, giok, kristal, dan pirus diimpor dari Persia, Rusia, dan Afghanistan.
Setelah Taj Mahal selesai dibangun, Shah Jahan menghadapi tantangan politik di akhir masa pemerintahannya. Pada tahun 1658, putranya, Aurangzeb, memberontak dan menahan Shah Jahan di Benteng Agra. Meskipun dipenjara oleh putranya sendiri, Shah Jahan masih bisa melihat Taj Mahal dari jendelanya. Setelah kematiannya pada tahun 1666, Shah Jahan dimakamkan di sebelah Mumtaz Mahal di dalam Taj Mahal, mengakhiri kisah cinta mereka dalam keabadian.
Taj Mahal kemudian menjadi simbol universal cinta abadi, kekayaan sejarah, dan keindahan arsitektur, serta tetap menjadi salah satu bangunan paling ikonik di dunia.
Taj Mahal masuk ke dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru melalui sebuah kompetisi global yang diadakan pada awal abad ke-21. Proses ini dipelopori oleh sebuah organisasi asal Swiss, New7Wonders Foundation, yang mengadakan pemungutan suara untuk memilih Tujuh Keajaiban Dunia Baru, yang akhirnya diumumkan pada 7 Juli 2007.
Pada tahun 2000, New7Wonders Foundation meluncurkan kampanye untuk memilih Tujuh Keajaiban Dunia Baru, karena daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno (seperti Piramida Giza dan Taman Gantung Babilonia) sebagian besar sudah tidak ada. Hanya Piramida Giza yang masih bertahan. Organisasi ini membuka pemungutan suara kepada seluruh dunia untuk memilih dari daftar situs-situs bersejarah yang paling terkenal di berbagai belahan dunia.
Taj Mahal terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru karena popularitasnya sebagai ikon arsitektur dan simbol cinta abadi. Monumen ini tidak hanya terkenal di India, tetapi juga di seluruh dunia sebagai salah satu bangunan yang paling indah dan mempesona. Keindahan marmer putihnya, desain yang simetris, taman yang luas, dan latar belakang kisah cinta yang romantis antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal menjadikan Taj Mahal sangat dihargai.
Selain aspek estetika, signifikansi sejarah dan budaya Taj Mahal juga menjadi faktor penting dalam terpilihnya sebagai keajaiban dunia. Ini adalah salah satu contoh terbaik dari arsitektur Mughal, yang menggabungkan gaya arsitektur Persia, Islam, dan India. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1983, Taj Mahal telah lama diakui sebagai salah satu karya arsitektur yang paling penting di dunia.
Berikut adalah daftar lengkap Tujuh Keajaiban Dunia Baru yang diumumkan pada tahun 2007:
Baca: Tembok Besar China: Simbol Kejayaan Berbagai Dinasti, Bukan Sekadar Warisan Politik Keluarga
Dengan masuknya Taj Mahal dalam daftar ini, statusnya sebagai salah satu monumen yang paling berharga di dunia semakin diperkuat. Ini juga membawa dampak positif pada pariwisata India, karena banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat langsung keindahan Taj Mahal.
Taj Mahal adalah monumen ikonik di Agra, India, yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17 sebagai simbol cinta abadi untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal. Dibangun dari marmer putih dengan perpaduan arsitektur Islam, Persia, dan India, Taj Mahal menjadi salah satu karya arsitektur paling indah di dunia. Pembangunan mausoleum ini melibatkan ribuan pekerja dan berlangsung selama 22 tahun.
Baca: Petra Yordania: Keajaiban Dunia yang Hampir Terlupakan & Ditinggalkan
Lebih dari sekadar bangunan, Taj Mahal mencerminkan keindahan, simetri, dan nilai spiritual yang mendalam. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, Taj Mahal tidak hanya menjadi lambang cinta abadi, tetapi juga simbol budaya dan sejarah India. Makna historis dan arsitekturnya yang luar biasa membuat Taj Mahal tetap menjadi daya tarik global bagi wisatawan dan peneliti dari seluruh dunia.
Visual Nusantara - Ketika membahas rekomendasi makanan Italia, saya langsung teringat pada pengalaman pertama mencicipi…
Visual Nusantara - Sebagai penggemar otomotif, kita pasti tidak asing dengan nama besar rekomendasi mobil…
Visual Nusantara - Saat mencari mobil baru, kita pasti ingin menemukan kendaraan yang tidak hanya…
Visual Nusantara - Siapa yang tidak mengenal Patung Christ The Redeemer? Patung megah yang menjulang…
Visual Nusantara - Chichen Itza adalah situs arkeologi yang terletak di Yucatán, Meksiko, dan merupakan…
Visual Nusantara - Machu Picchu, terletak di puncak Pegunungan Andes di Peru, adalah salah satu…